Inget dung, film india FENOMENAL “Kuch Kuch Hota Hai”, jaman2 kita muda dulu (duile, jaman muda)..hehee… Cerita dua orang sahabat yang akhirnya saling jatuh cinta, ya meski pada awalnya cinta itu bertepuk sebelah tangan.
Cerita ini ternyata sering banget jadi bahan buat pembuatan film atau sinetron, nah sinetron kesukaan saya (mulai suka sinetron ini..huft), DOKTER SULTAN (Antara cinta dan Dusta), sekarang lagi ceritanya begitu juga. Ya awal2nya lucu2an, sahabatan, sekarang cinta2an deh.
Nah, karena itu bikin saya jadi inget masa2 muda juga (pengakuan klo udah tua-read DEWASA) 😀
Saya jadi ingat ada yang bilang gini “Perempuan dan laki2 itu tidak bisa BERTEMAN”, berteman ini pastinya diartikan sebagai pertemanan yang dekat dan murni temenan. Karena dibalik pertemanan antara 2 orang itu (laki2 dan perempuan), kebanyakan akan mendatangkan perasaan lain (suka/cinta/demen2an/naksir2an). Boleh percaya, boleh juga tidak. Karena saya sendiri, dulu waktu masih sok idealis, juga g percaya. 😀
Memang, paling mudah itu jatuh cinta dengan sahabat sendiri. Kenapa, karena dia sahabat kita…jayus :p. Orang yang bikin kita nyaman di setiap kondisi, bikin kita jadi diri sendiri (g takut2 nunjukin kejelekan, misal suka ngupil atau kentut) :D, orang yg paling dipercaya buat curhat dan orang yang kita anggap paling ngerti kita.
Yah, memang banyak yang awalnya yang menyangkal perasaan itu
Tak bisa hatiku merapikan cinta
Karena cinta tersirat bukan tersurat
Meski bibirku terus berkata tidak
Mataku terus pancarkan sinarnya
itu katanya Zigas
Tapi kalau sudah ada kejadian maka….hehee
Sedikit curhat, dulu jaman2 sekolah saya juga pernah. Dia sahabat paling baik, paling sabar ngadepin saya. Tapi g pernah kepikiran buat pacaran sama tu sahabat. Kuliah di tempat berbeda, pacaran juga dengan orang yang berbeda pula. Tapi waktu dia ngabarin dia mau nikah, rasanya ada yang hilang gitu. Akhirnya saya nangis-nangis sendiri. Ya, meski awalnya ga rela tapi demi persahabatan yang udah lama terjalin dan perasaan sayang sama dia, ya akhirnya merestui juga. 😀
Itu resiko menjalin persahabatan dengan beda jenis, ya meski ada juga yang lempeng2 aja jadi bener2 sahabat . Tanpa ada rasa sedikitpun, tapi seperti yang sebelumnya saya bilang, ga sedikit juga yang “terjerat” rasa sama sahabat sendiri. Malah ada yang “jadi” sama sahabat sendiri…hehhee…
nah, kalau sahabatnya sesama jenis apa g ada resikonya. Pasti ada juga…
Nyadar ga sie, sebenarnya, sedikit banyak kita dan sahabat kita itu punya persamaan sifat, kesukaan, hal yg tidak disukai, dll. Ya meski ga 100%, sama. Karena itu kita cocok.
Contoh: saya dan sahabat perempuan saya itu sama2 suka sama orang pinter, dan sama2 ga suka orang yang ngerokok. Meski, kalau dari fisik bisa jadi berbeda kesukaan sie.
Nah resikonya, kalau dengan sahabat sesama jenis adalah bisa jadi suka dengan orang yang sama. Kalau saya ditanya, pernah? Akan saya jawab PERNAH..hehhee…
Dan sumpah, menyiksa sekali..
Don’t try at home 😀
Sebenarnya, semakin kita dewasa, kita akan semakin “handal” untuk mengatasi berbagai masalah, khususnya masalah perasaan seperti diatas. Meski yang masih abege bukan berarti ga bisa. Yang jelas, asal tidak ada yang merasa dikorbankan dan ga merusak persahabatan aja. Intinya adalah komunikasi dan jujur, kan kalau sudah jadi sahabat, kita punya cara sendiri bagaimana “berbicara” dengan sahabat kita tanpa harus saling menyakiti. Kalau sama2 tahu, maka akan bisa menemukan jalan keluar bersama. Kecuali kalau memutuskan untuk saling menyembunyikan, ya berarti resiko ditanggung penumpang..hehee… Maksudnya, setiap keputusan apapun tetap punya resiko, kalau resiko kedepannya ada gimana2, ya harus siap. Itu mungkin ujian dari Tuhan, seberapa kuatkah persahabatan kita itu.
Nah… Semoga siapapun sahabat kita dan bagaimana hubungan itu terjalin , tetap akan bertahan dan semakin kuat meski badai / cobaan apapun terjadi… Amien
Salam buat sahabat anda ya 😉